Rabu, 23 Maret 2011


PELATIHAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TINGKAT DASAR (MPA-101) 
Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Tingkat Dasar  (MPA-101) yang dilakukan di BP3 Belawan Medan dilakukan dengan system pelatihan yanag sangat baik. Pelatihan dilakukan selama 6 hari dengan 5 hari teori dalam kelas dan 1 hari fild trip di lapangan. Dalam kegiatan di kelas selain presentasi yang dilakukan oleh pengajar juga diselangi dengan banyak diskusi mengenai permasalahan yang terjadi di daerah masing-masing dan dalam diskusi selalu dikaitkan dengan materi yang sedang di ajarkan. Sehingga meskipun pelatihan dilakukan dengan sangat disiplin dan harus masuk dan keluar tepat waktu akan tetapi tidak membuat peserta menjadi bosan karena selama dalam kelas juga banyak game-game yang di buat baik oleh pengajar maupun peserta.
Dalam diskusi dan Tanya jawab di dalam kelas tampak sangat terlihat adanya timbale balik antara peserta dengan pengajar dan antara peserta dangan peserta yang lain. Semua permasalahan yang ada dari kawasan konservasi masing-masing daerah bisa di angkat dan dii diskusikan cara penyelesaiannya.
a.      Hari Pertama
Acara Pembukaan
Pada hari pertama kegiatan diawali dengan pembukaan yang dihadiri oleh Staf Ahli Menteri KKP, Direktur KKJI Agus Darmawan, Perwakilan dari IUCN, dan beberapa perwakilan dari Instansi terkait. Dalam acara pembukaan sekaligus dilakukan peresmian tanda peserta pelatihan yang di wakili oleh 2 orang tenaga teknis BKKPN Kupang.
Acara pembukaan dilakukan pada malam sebelum kegiatan pelatihan di mulai pada esok harinya. Materi yang disampaikan pada hari pertama adalah mengenai Pengantar Tentang Kawasan Konservasi Perairan yang di sampaikan secara bergilir oleh tim pengajar. Pelatihan dimulai dari jam 08.00 sampai jam 17.00 dengan 4 kali penyampaian materi dan diantara penyamapaian materi di selangi dengan coffee break dua kali dan ishoma satu kali. Sebelum materi disampaikan terlebih dahulu dilakukan perkenalan dari tim pengajar dan peserta setelah itu dilaukan pembagian kelompok menjadi 4 kelompok dengan anggota kelompok yang sudah di acak oleh panitia.
Adapun beberapa point yang di sampaikan pada materi hari pertama adalah sebagai berikut.
-          Sebuah KKP (MPA) adalah Wilayah pasang surut dan sekitarnya, bersama perairan dan flora, fauna, bersama unsur sejarah maupun budaya, yang dilindungi secara hukum ataupun cara lain yang efektif untuk melindungi sebagian atau seluruh lingkungan di sekitarnya. International Union for Conservation of Nature (IUCN 1988)
-          6 kategori kawasan konservasi menurut IUCN adalah sebagai berikut (I)         Perlindungan ketat (Cagar Alam/Suaka Margasatwa)
Ia – dikelola untuk kepentingan ilmu pengetahuan
Ib – dikelola terutama untuk konservasi alam liar
(II)        Konservasi ekosistem dan rekreasi (Taman Nasional)
(III)             Monumen alam
(IV)            Konservasi melalui pengelolaan aktif (kawasan pengelolaan habitat/spesies)
(V)              Konservasi bentang alam/bentang laut dan rekreasi (perlindungan bentang laut); atau
(VI)            Pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan (kawasan konservasi dalam kerangka pengelolaan sumberdaya)
-          Kawasan Konservasi Perairan adalah Kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan
-          Kategori Kawassan Konservasi ( UU 31/04 dan PP 60/07; UU 27/07)
      Kawasan Konservasi Perairan (KKP): Taman Nasional Perairan, Taman Wisata Perairan, Suaka Alam Perairan, dan Suaka Perikanan
      Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K): Suaka Pesisir; Suaka Pulau Kecil, Taman Pesisir; Taman Pulau Kecil
      Kawasan Konservasi Maritim (KKM): Daerah Perlindungan Adat Maritim, Daerah Perlindungan Budaya Maritim, Sempadan Pantai (diatur oleh Keppres tersendiri).
-          Pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan KKP antara lain Teknik Pengelolaan Yang Umum ( bisa dengan cara-cara melarang aktifitas dan cara-cara membatasi aktifitas ) dan Pengelolaan Pesisir Terpadu (PPT) adalah sebuah proses partisipatif pengelolaan sumber daya pesisir
-          Jejaring KKP adalah dua atau lebih KKP yang bekerja bersama dan bekerja sinergi untuk mencapai tujuan ekologi yang lebih efektif dan lebih komprehensip daripada bekerja secara sendiri-sendiri.
b.     Hari Kedua
Pada hari kedua juga memiliki jadwal dan tehnik pengajaran yang sama dengan hari pertama. Adapun materi yang disampaikan pada hari kedua berbeda denngan hari pertama. Materi yang disampaikan pada hari kedua adalah tentang Ekosistem Laut. Sebelum pengajar menyampaikan materi, terlebih dahulu dilakukan review tentang materi pelatihan pada hari pertama oleh kelompok yang mendapat giliran. Adapun beberapa poin yang di sampaikan pada materi tentang ekosistem laut adalah:
-          Ekosistem adalah unit ekologi yang terdiri atas komunitas biotic (mahluk hidup) dan lingkungan abiotik (benda mati) saling terkait dan berinteraksi sehingga membentuk keseimbangan yang dibutuhkan oleh kehidupan.
-          Suatu proses yang dilakukan tumbuhan untuk mengubah energi sinar matahari, CO2 dan H2O menjadi makanan (sumber energi kimia) disebut Fotosintesis.
-          Aliran materi dan energi: melalui rantai dan jaring makanan
Proses yang dialami: Pembuatan atau produksi materi berenergi (makanan) yang dilakukan oleh tumbuhan selanjutnya Pencernaan oleh pemangsa, proses konsumsi oleh pemangsa dalam rantai dan jaring makanan dan terahir aadalah Penguraian (dekomposisi oleh bakteri).
-          Beberapa proses oceanografi dan pengaruhnya: Lautan adalah sebuah lingkungan yang dinamis dengan banyak proses-proses fisika yang mempengaruhi ekosistem-ekosistem laut. Proses-proses tersebut antara lain Pasang – Surut,  Gelombang,  Arus Permukaan, Sirkulasi Thermohalin Global
-          Habitat-habitat kunci di pesisir dan laut : Terumbu Karang, Padang Lamun, Mangrove, Muara dan Laguna.
-          Pedoman pengelolaan terumbu karang:
      diversifikasi bahan konstruksi,
      hentikan pengerukan --- sedimentasi
      dan penggunaan bahan peledak dan beracun
      hindari pencemaran dan perubahan salinitas
      Hentikan penggunaan bahan peledak dan racun
      pembatasan jumlah dan ukuran ikan yang ditangkap
      promosi dan kontrol kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan,
      penyadaran dan peningkatan kapasitas masyarakat,
      Rehabilitasi
      pemantauan
-          Pedoman pengelolaan mangrouv
      hindari konversi mangrove berlebih
      pemeliharaan substrat dan hidrologi
      pemeliharaan keseimbangan garis pantai
      penetapkan batas produksi
      rencana penenggulangan pencemaran
      Jaga kelangsungan pola-pola alamiah: siklus pasut dan limpasan air tawar
      Pengaturan alat tangkap dan usaha penangkapan ikan di daerah sekitarnya
      Rehabilitasi
      Pemantauan
-          Pedoman pengelolaan lamun
      hindari pengerukan dan reklamasi di daerah sekitar habitat padang lamun;
      hindari pembangunan infrastruktur yang mengubah hidrologi;
      hindari pembuangan limbah (langsung) ,
      alat tangkap ramah lingkungan;
      pemeliharaan substrat dan hidrologi;
      penanggulangan pencemaran;
      inventarisasi dan pemetaan,
      rekonstruksi padang lamun
-          Pedoman pengelolaan estuaria
      kehati-hatian dalam penggalian dan pembuangan hasil pengerukan;
      pencegahan pencemaran dari air limpasan;
      penerapan teknologi pengolahan limbah;
      hindari fasilitas industri yang berbahaya;
      hindari penyumbatan aliran air
      Pengaturan kegiatan budidaya di sekitar estuaria
-          Pengelolaan Berbasis-Ekosistem (PBE) berbeda dari pengelolaan sumberdaya konvensional karena ia fokus kepada kebijakan dan strategi  bagi sistem secara keseluruhan daripada kepada sumberdaya tunggal atau salah satu komponen ekosistem.
c.      Hari Ketiga (Rabu 2 Maret 2011)
Pada hari ketiga, jadwal dan teknik pengajaran juga sama dengan hari sebelumnya. Materi yang disapaikan pada hari ketiga adalah tentang Kawasan Konservasi Perairan dan Pendidikan yang disampaikan paada pagi sampai siang hari  dan Kawasan Konservasi perairan dan Hukum yang disampaikan pada siang sampai sore hari. Seperti biasa sebelum penyampaian materi oleh tim pengajar terlebih dahulu disampaikan review materi hari kedua oleh kelompok yang mendapatkan giliran. Adapun beberapa point dari materi yang disampaikan antara lain:
Kawasan Konservasi Perairan dan Pendidikan
-          Pendidikan adalah komponen kunci dalam mendukung kegiatan Konservasi dan Pengelolaan
-          Media bisa menjadi alat ampuh untuk pengelola KKP dalam komunikasi dengan publik
-          Materi, Media dan Alat-alat untuk Pendidikan & Penjangkauan : Leaflet, Brosur, Laporan berkala/Tabloid, Kalender, Kaos, topi, stiker, Papan pameran/informasi, Film, Televisi, radio, Koran, Kegiatan khusus dan pameran
-          Ada banyak alat yang efektif yang dapat digunakan dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat: Pohon masalah, Papan petunjuk jalan, papan informasi, spanduk, membuat pesanan, Pusat informasi wisata
Kawasan Konservasi perairan dan Hukum
-          Prinsip dasar penegakan hokum antara lain:
      Hukum adalah sebuah kesepakatan mengenai bentuk atau seperangkat aturan untuk menciptakan sebuah produk sosial yang diinginkan dan didukung oleh individu dan masyarakat sebagai satu kesatuan.
      Sosialisasi hukum dibutuhkan untuk meningkatkan ketaatan.
      Hukuman yang tepat  harus diterapkan sebagai pencegah menjadi perilaku melawan hukum.
      Kepekaan Sosial-budaya harus dipertimbangkan ketika digunakan untuk mengimplementasikan sebuah hukum.
      Hukum harus masuk akal, menjunjung kewenangan dan mengikuti pendekatan dan standar yang disetujui.
-          Kendala yang di hadapi dalam penegakan hukum antara lain:
      Kebijakan-UU-Program tidak serasi
      Lemahnya keinginan politik untuk melaksanakan hukum dan penegakannya
      Rendahnya kesadaran masyarakat tentang Peraturan Perundang-undangan KP3K
      Kurangnya kapal patroli dan peralatan dasar  untuk melakukan monitoring
      Kurangnya penegakan hukum yang terlatih
      Tidak jelasnya institusi yang memimpin penegakan hukum di kawasan pesisir
      Proses peradilan yang lambat dengan hakim dan jaksa yang tidak memahami dengan baik hukum perikanan dan yang terkait
      Pengembangan ekonomi yang lambat di wilayah-wilayah pesisir dan kurangnya mata pencaharian alternatif untuk mereka yang tergantung pada sumberdaya pesisir
-          Penegakan hukum bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain Penegakan hukum secara persuasip dan konpensional
-          Penegakan hukum secara persuasip mengacu pada pendekatan yang disiapkan untuk mendorong ketaatan sukarela secara luas pada hukum, yaitu peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-          Dua strategi utama dalam penegakan hukum secara persuasip:
      Pendidikan dan penyuluhan
      Membangun jaringan  dan kemitraan
-          Penegakan hukum secara konvensional diperlukan untuk mengurangi pelanggaran terhadap aturan hukum KKP oleh sekelompok orang yang tidak tanggap terhadap penegakan hukum secara persuasif (penegakan interpretif)
d.     Hari Keempat
kunjungan di TPI Deli Serdang
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya pada hari ke empat dilkaukan kegiatan lapangan. Untuk kegiatan lapangan ini peserta di bagi menjadi 3 kelompok dengan judul dan taupik yang akan di ambil berbeda-beda. Kelompok pertama melihat TPI (Tempat Pendaratan Ikan), kelompok kedua melihat kondisi mangrove dan kelompok ketiga melihat pembibitan mangrove. Kunjungan lapangan dilakukan di desa pegemuk kecamatan pantai labu kabupaten Deli Serdang.
Di daerah ini terdapat kawasan mangrove yang sangat luas yaitu 12 hektar. Dari keterangan salah seorang ketua kelompok nelayan yang mengelola kawasan mangrouv ini terdapat 10 jenis mangrouve yang didaominasi oleh mangrove api-api. Kawasan ini bukan termasuk sebagai kawasan konservasi, akan tetapi ekosistem mangrove yang ada di kawasan ini sangat terjaga dan baik. Dikawasan ini juga terdapat satu kelompok nelayan yang melakukan pembibitan mangrove dan sudah menjual bibit mangrovenya sampai ke aceh dan sekitarnya. Kelompok tersebut bernama Kelompok Mangrove Lestari Alam. Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan mangrove disini adalah adanya pengambilan pasir laut untuk pembuatan bandara. Hal ini sangat meresahkan bagi kelompok pengelola tanaman mangrove. selain itu juga masih ada orang yang melakukan penebangan pohon mangrove dan alat tangkap nelayan di daerah tersebut banyak yang menggunakan pukat layang. 
Adapun cara yang dilakukan untuk mngurangi tingkat kerusakan mangrove di kawasan ini adalah dengan menjaga yaitu dengan patroli rutin yang dilakukan oleh kelompok nelayan. Dikawasan ini juga sudah ditetapkan aturan bagi yang melakukan penebangan pohon mangrove. Satu pohon mangrove yang ditebang harus diganti dengan menanam 20 bibit mangrove.
Selain itu kunjungan juga dilakukan di TPI yang ada di sekitar lokasi mangrove. Setiap hari di TPI tersebut dilakukan transaksi ikan. Ikan-ikan yang dijual merupakan ikan hasil tangkapan nelayan di daerah deli serdang. Adapun permasalahan yang masih dirasakan di TPI ini adalah masih sulitnya untuk mendapatkan es batu yang digunakan untuk mengawetkan ikan yang belum laku. Masing-masing kelompok diharuskan menyampaikan hasil kunjungan lapangan dan diporesentasikan di depan kelas.
e.     Hari Kelima
Pada hari kelima pelatihan dilanjutkan dengan materi di kelas seperti biasa. Materi yang disampaikan untuk hari ini adalah tentang Kawasan Konservasi Perairan dan Perikanan berkelanjutan. Sebelum materi disampaikan terlebih dahulu disampaikan review materi pada hari ketiga oleh kelompok yang mendapatkan giliran. Adapun beberapa poin dari materi untuk hari kelima ini adalah sebagai berikut:
-          Pemanfaatan sumberdaya laut sejak jaman pra-sejarah melalui Pemanfaatan sebagai bahan pangan (makanan), obat-obatan, mineral, bahan bangunan, minyak, serat, kulit
-          Pengendalian dalam perikanan tradisional misalnya contoh di Hawai Penutupan kawasan dan musim tertentu agar ikan-ikan punya kesempatan untuk memijah
-          Kearifan Lokal di P. Kakarotan, Sulawesi Utara: Penutupan kawasan dan musim tertentu agar ikan-ikan punya kesempatan untuk memijah
-           Sebuah masyarakat yang sangat tergantung kepada jenis sumber daya alam tertentu cenderung mengembangkan kesadaran yang kuat untuk menjaga keutuhan sumber daya alam (yang sehat) dan status produktivitas sumber daya agar tetap tinggi
-          Pengurangan/penurunan populasi ikan akibat dari kegiatan penangkapan ikan hingga tingkatan dimana populasi ikan tidak dapat mempertahankan kemampuan reproduksinya untuk menjaga populasi pada tingkat yang layak disebut over fishing
-          Dua jenis over fishing yaitu over fishing biologis dan ekonomis.
-          Pengelolaan perikanan berbasis ekosistem dapat mencegah terjadinya perubahan ekosistem laut yang disebabkan oleh penangkapan ikan.
-          Jenis metode dan alat penangkapan ikan yang merusak: Bom atau dinamit, Perdagangan ikan karang hidup, Racun: potasium sianida, Penangkapan hiu untuk mengambil sirip-siripnya, dan Trawl/pukat dasar
-          Ada beberaapa manajemen yang dapat dipertimbangkan untuk diterapkan dalam pengelolaan perikanan : penutupan kawasan, penutupan musim, perijinan dan serttifikasi, jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan kuota dan batasan ukuran, pembatasan metode penangkapan ikan.
f.       Hari Keenam
Pada hari ini materi yang disampaikan adalah mengenai Kawasan Konservasi Perairan dan Pariwisata Berkelanjutan. Sebelum materi disampaikan seperti biasa terlebih dahulu disampaikan review materi hari sebelumnya oleh kelompok yang mendapatkan giliran. Setelah penyampaian review, dilanjutkan dengan presentasi masing-masing kelompok kunjungan lapangan pada hari keempat. Masing-masing kelompok menyampaikan presentasinya sesuai dengan tema yang diberikan, dan setelah itu dilakukan diskusi.
Setelah penyampaian presientasi dan diskusi selesai maka kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tim pengajar. Adapun beberapa poin dari materi yang disampaikan oleh tim pengajar antara lain :
-          Pariwisata berkelanjutan bisa diartikan sebagai Perjalanan dan kunjungan ramah-lingkungan ke kawasan-kawasan alami, dalam rangka menikmati dan menghargai alam (beserta kebudayaan yang menyertainya, baik di masa silam mau pun sekarang) yang bertujuan untuk memajukan konservasi, dengan dampak pengunjung yang rendah, dan memberi manfaat sosio-ekonomi bagi masyarakat lokal melalui keterlibatan aktif mereka.
-          Manfaat pariwisata bagi KKP: Pendapatan bagi kawasan lindung, Lapangan pekerjaan, Pembenaran politik bagi KKP, Pendidikan lingkungan,
-          Ancaman dari pariwisata terhadap KKP: Dampak lingkungan, Air, Sumber daya energi, Sistem penanganan sampah, Instabilitas ekonomi.
-          Metode pertama yang digunakan untuk mengatasi permasaalahan pariwisatta berasal dari konsep daya dukung lingkungan.
-          Daya dukung lingkungan adalah jumlah maksimum kegiatan wisatawan yang dapat didukung tanpa merusak lingkungan atau menurunkan kenikmatan pengunjung.
-          LAC merupakan turunan metode dri konsep daya dukung lingkungan. LAC merupakan proses pengambilan keputusan untuk menindaklanjuti dampak yang tidak diinginkan terhadap kondisi sumber daya dan pengalaman wisatawan dalam kawasan lindung.
-          Cara untuk mengendalikan dampak:
      Lima strategi umum: Pengelolaan tapak, Zonasi & alokasi, Peraturan, Penghindaran & penegakan, Pendidikan pengunjung.
      Lima kegiatan spesifik: Meningkatkan pasokan area, sarana, dll., Kurangi penggunaan kawasan oleh publik, Modifikasi jenis pemanfaatan oleh pengunjung, Kendalikan sikap dan keinginan pengunjung, Modifikasi tapak atau sumberdaya.



     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silak komen disini..